Juara Coupe de France 14 kali PSG dipastikan gagal melenggang Coupe de France. Pasalnya, tim yang berisi bintang-bintang sepak bola dunia itu dikalahkan Marseille dengan skor 2-1 untuk kemenangan Marseille.
Kekalahan mengejutkan ini tentu saja menjadi catatan merah bagi PSG. Sebab, mereka adalah langganan Coupe de France. Tetapi, di sisi Marseille yang bertanding di Stade Velodrome, kemenangan tersebut seolah menandai trofi pertama bagi Igor Tudor.
Kemenangan Marseille tak lepas dari kiprah eks pemain Barcelona yaitu Alexis Sanchez yang mencetak gol perdana dari kotak penalti. Kemudian ada Ruslan Malinovsky yang menggandakan kemenangan untuk Marseille yang kemudian disambut dengan semangat oleh para fans.
Jalannya pertandingan
Menit kelima, Neymar sebetulnya hampir membuat gol yang sangat keren setelah memanfaatkan umpan cerdik yang diarahkan padanya. Hanya saja tendakannya rupanya berhasil diblok kiper Marseille.
Di menit-menit berikutnya, Marseille malah membuat Donnarumma ketar-ketir. Sebab para pemain Marseille kerap melakukan tembakan-tembakan terukur ke mulut gawang PSG yang alhasil membuat sang kiper PSG harus kesusahan menahan tendangan-tendangan kejutan tersebut.
Awal petaka PSG adalah saat pemain bertahan mereka Sergio Ramos membuat sentuhan pada Cengiz Under yang kemudian membuat pemain Marseille itu terjatuh.
Tak ayal, kesempatan itu digunakan oleh Marseille untuk mencetak angka di kotak penalti dengan Alexis Sanchez sebagai algojo. Tendangan keras Sanchez gagal diantisipasi Donnarumma dan terciptalah gol perdana bagi Marseille.
PSG mencoba membalas kekalahan tersebut dengan melakukan serangan-serangan berbahaya. Messi misalnya, hampir saja menyamakan kedudukan anda saja tendangannya tidak meleset ke sisi yang salah di gawang Marseille.
Neymar juga sempat berniat membalas kegagalannya. Menerima umpan dari Messi, Neymar kemudian menendang bola dengan keras. Sayangnya, tendangan yang dilakukannya malah membentur tiang gawang.
Sebaliknya, gawang Donnarumma berkali-kali nyaris celaka. Serangan balik yang dilakukan Marseille membuat pertahanan PSG kocar-kacir. Mereka bahkan memiliki dua kesempatan emas seandainya saat itu Donnarumma tidak bermain bagus atau seandainya para penyerang Marseille tidak offside.
PSG akhirnya berhasil menyamakan kedudukan melalui sundulan keras Sergio Ramos di menit ke 45 menjelang bubaran babak pertama. Gol Ramos seolah mengisyaratkan dia menebus kesalahan saat Marseille membuat gol pertamanya tadi.
Nampaknya ketika babak kedua berlangsung, PSG sedang tidak baik-baik saja. Lini hingga pertahanan mereka begitu mudah ditembus para pemain Marseille. Akibatnya, Donnarumma harus jatuh bangun memungut bola.
Hal itu terjadi sampai gol kedua Marseille tercipta di menit ke 56 saat Ruslan Malinovsky menyapu bola dengan kerasnya hingga masuk ke mulut gawang PSG.
Kemenangan Marseille pada PSG tentu membawa catatan manis tersendiri. Pasalnya, mereka terakhir menang melawan PSG di November 2011.
Penantian 12 tahun
Kapten Marseille, Valentin ROngier, mengungkapkan mereka sangat senang bisa maju ke babak berikutnya. Baginya, Coupe de France memang sudah menjadi incaran. Dia juga berkata bahwa para fans sudah menunggu momen seperti itu. Sialnya, di tanggal 14 Febuari nanti PSG akan menghadapi Bayern Munchen dalam rangka Champion League.
Para pemain Igor Tudor terus melakukan serangan demi serangan yang intens sejak awal babak pertama. Serangan-serangan tersebut membuat PSG koyak. Bahkan tak disangka-sangka, Donnarumma harus bersusah payah menangkis tendangan-tendangan Marseille yang terukur dengan baik.
Sebenarnya pemain PSG nyaris mendapatkan kesempatan kedua saat salah satu pemain Marseille terang-terangan melakukan blok bola dengan telapak tangannya.
Anehnya, wasit tidak melihat kejadian tersebut sebagai suatu pelanggaran. Padahal dalam rekaman jelas-jelas terjadi handsball. Kedudukan tetap bertahan 2-1 untuk kemenangan Marseille.
Dua faktor kekalahan
Dua faktor utama kekalahan PSG terhadap Marseille adalah, pertahanan mereka sedang tidak baik-baik saja selama melawan Marseille. Ini tentu menjadi catatan merah Christophe Galtier selaku pelatih PSG untuk sesegera mungkin memperkuat sisi tengah dan garis pertahanan mereka.
Sejatinya garis pertahanan PSG masih dibilang cukup rapi sebab tidak benar-benar kocar-kacir saat Marseille melakukan serangan balasan.
Bila menilik pertandingan melawan Marseille, masih banyak pemain bertahan PSG yang mundur ke belakang. Namun memang Marseille lebih sering melakukan tembakan-tembakan kejutan.
Faktor kedua yang menjadi kekalahan PSG adalah, hal yang paling dibenci oleh para pemain bola di manapun, yaitu faktor kesialan.
Mulai dari tembakan Neymar yang meleset sampai dua kali. Kemudian handsball pemain Marseille yang seberapa kuatnya mereka.
Daripada sial terus mending langsung Login BK8 untuk menikmati bergap sportsbetting dan kasino dengan hadiah yang menggiurkan! Langsung daftar, langsung main!